Hypermart yang berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur kembali mengadakan kegiatan tahunan stock opname sebagai bagian dari evaluasi dan pengelolaan persediaan barang. Kegiatan ini menjadi lebih istimewa karena melibatkan partisipasi aktif dari sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah tersebut, termasuk SMK Negeri 4 Sampit.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada tanggal 14 April 2025 di Hypermart, berupa pelatihan singkat (training) mengenai prosedur dan teknis pelaksanaan stock opname. Para peserta mendapatkan materi langsung dari tim profesional Hypermart yang menjelaskan pentingnya akurasi data stok, teknik pencatatan, serta sikap teliti dan jujur dalam proses pengecekan barang.


Tahap kedua, yaitu pelaksanaan stock opname secara langsung, dilaksanakan pada tanggal 16 April 2025. Pada kegiatan ini, para peserta terlibat langsung dalam proses penghitungan dan pengecekan fisik barang di area toko, gudang, dan bagian logistik lainnya.
SMK Negeri 4 Sampit mengirimkan perwakilan dari kelas XI Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian untuk mengikuti kegiatan ini. Partisipasi siswa tidak hanya memberikan pengalaman nyata di dunia kerja, tetapi juga memperkuat keterampilan ketelitian, kerja sama tim, dan tanggung jawab yang sangat dibutuhkan dalam dunia industri.
Selain SMK Negeri 4 Sampit, kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa SMK lainnya di wilayah Kotawaringin Timur, menunjukkan kolaborasi positif antara dunia pendidikan dan dunia usaha dalam rangka mendukung implementasi kurikulum merdeka dan memperkuat link and match antara sekolah dan industri.




Kepala Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK Negeri 4 Sampit menyampaikan apresiasinya atas undangan dari pihak Hypermart. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Kegiatan seperti ini memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan membuka wawasan siswa mengenai proses bisnis dan manajemen persediaan di industri retail modern,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat mengembangkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, serta meningkatkan kesiapan mereka menghadapi dunia industri setelah lulus dari pendidikan menengah kejuruan.