Kemah Budaya Museum Kayu Sampit Kotawaringin Timur 2025

Kegiatan Kemah Budaya Museum Kayu Sampit 2025 berlangsung meriah pada 15–16 November 2025 di halaman depan Museum Kayu Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Agenda tahunan ini diikuti oleh pelajar SMA/SMK se-Kotawaringin Timur sebagai sarana pembinaan karakter, pelestarian budaya lokal, serta pengembangan kreativitas generasi muda.

Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti beragam kegiatan edukatif dan kompetitif, seperti pentas seni, lomba tradisi, permainan budaya, hingga pameran kerajinan. Suasana kemah yang penuh kekeluargaan dan kreativitas membuat kegiatan ini menjadi wadah positif bagi siswa untuk menggali potensi diri sekaligus mengenal nilai-nilai budaya daerah.

Pada ajang bergengsi ini, SMK Negeri 4 Sampit kembali menunjukkan kiprahnya dengan mengikuti dua cabang lomba dan meraih prestasi membanggakan. Adapun capaian yang diraih adalah:

  1. Juara Harapan III – Lomba Yel-yel Tingkat SMA
    Tim yel-yel menampilkan kreativitas, kekompakan, serta energi yang memeriahkan suasana kemah budaya. Penampilan yang penuh semangat tersebut berhasil menarik perhatian juri dan membawa pulang gelar Harapan III.
  2. Juara Harapan III – Lomba Seni Tanah Liat Tingkat SMA
    Pada cabang seni tanah liat, peserta dari SMK Negeri 4 Sampit menunjukkan ketelatenan dan ide-ide kreatif dalam membentuk karya berbahan tanah liat. Hasil karya yang memiliki nilai estetika dan simbol budaya tersebut mengantarkan tim meraih Juara Harapan III.

Keberhasilan ini menjadi bukti dedikasi siswa, pendamping, serta pembina seni dan ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Sampit. Prestasi dalam dua kategori ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi sekolah sekaligus menjadi motivasi untuk terus berkarya di tahun-tahun mendatang.

Melalui kegiatan Kemah Budaya Museum Kayu Sampit 2025, para peserta tidak hanya bersaing tetapi juga belajar memahami, menghargai, dan melestarikan budaya daerah. SMK Negeri 4 Sampit bangga dapat menjadi bagian dari kegiatan ini dan meraih prestasi yang mengharumkan nama sekolah.

Semoga semangat kebudayaan dan kreativitas yang lahir dari kegiatan ini terus membawa siswa menjadi generasi yang berkarakter, berprestasi, dan mencintai budaya lokal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *